“ Aku ga
kenapa- kenapa kok, tadi sempat ada orang yang menyebalkan menelpon aku” Oh
iyaa Dilan , maaf yaa aku ga bisa lama- lama dirumah kamu, ada urusan mendadak
jadi aku harus pergi sekarang “ Aku berbicara dengan adit sangat lembut karena
aku harus menahan tangis.
“ Pergi
kemana ? Aku anterin yaa ?” Tawaran yang selalu diberikan padaku, aku tahu Dilan
pasti tidak mau aku kenapa- kenapa apalagi melihat aku pulang dalam keadaan
sedih.
“ Aku
pergi sendiri aja, lagian ga enak masih ada teman- teman kamu disini. Mereka juga
pasti mau merayakan ulang tahun kamu juga. Yaudah sekarang tolong kamu anterin
aku ke Ibu kamu, aku mau pamit.” Akhirnya Dilan mengantarkan aku pada mamanya,
saat itu juga aku langsung pamit. Ibu Dilan menanyakan mengapa aku pulang
terlebih dahulu, aku tidak mau terlalu jujur karena ini masalah pribadiku dan
masa laluku.
Dilan mengantarkan ku sampai aku naik angkot, dia mungkin merasa aneh kenapa aku
tiba- tiba bilang mau pergi setelah menerima telepon dari lelaki itu. Maafkan aku Dilan , aku telah membohongi kamu untuk masalah ini. Aku tidak mau melibatkan
kamu dalam masalah ini walaupun aku tahu kalo kamu ikut menemaniku mungkin aku
bisa lebih aman tapi aku juga tidak mau kamu terpancing emosi kalau kamu
bertemu dengannya.
Setengah jam
kemudian aku sampai di salah satu mall terbesar dan terkenal di Bogor. Aku membaca lagi pesan singkat dari Guntur untuk menemuiku di mall
ini. Awalnya aku tidak mau bertemu dengannya, tetapi aku lebih memilih untuk
menemuinya agar masalah semuanya selesai. Kaki aku pun melangkah ke foodcourt,
disitu aku melihatnya duduk sendiri sambil minum es cappuchino yang juga
kesukaanku. Jujur, aku sangat merindukan lelaki ini tetapi aku tidak boleh
mengingat masa lalu aku yang pernah dicampakkan olehnya. Aku menghampirinya dan
aku berlagak sok judes.
“ Mau
ngomong apalagi ? Bukannya semua sudah selesai ? Aku sama kamu ga pernah ada hubungan.
Kita cuma seorang wanita dan lelaki yang hanya ditakdirkan untuk bertemu tetapi
tidak diizinkan untuk bersama. “
“ Iyaa git, aku mengerti, aku tahu dulu aku salah. Aku terlalu takut untuk mengatakan
kalau aku sayang sama kamu dan aku sudah bertahun- tahun menyesalinya. Aku sudah
mencari informasi tentang kamu dari siapapun tetapi banyak yang tidak
mengetahui pasti dimana kamu tinggal”
“ Tur,
tolong yaa aku ga mau membahas itu. Aku kesini hanya untuk menjelaskan dan
memperingatkan kamu untuk tidak mendekati aku lagi apalagi meminta lebih dari
sekedar teman. Karena seperti yang kamu tahu aku sudah mempunyai kekasih yang jauh
lebih baik dan lebih menyayangi aku jadi aku mohon sama kamu mulai detik ini
jangan pernah hubungi aku lagi.” Aku langsung bangun dari tempat duduk ku dan
beranjak pergi meninggalkan tempat itu.
Namun
niat aku untuk pergi dari tempat dimana Guntur duduk batal karena Guntur memegang
tangan aku dan menangis memohon padaku agar aku bisa memaafkannya.
“Git, aku
mohon maafkan aku. Aku tahu aku salah dan aku sadar akan hal itu. Aku janji ga
akan mengulanginya lagi.”
“Gitaaa......”
aku dan Guntur kaget dan penasaran dengan suara siapa itu. Aku menoleh
kebelakangku dan aku melihat Dilan sedang berdiri tepat dibelakang kami duduk. Aku
langsung gugup, aku takut Dilan salah paham tentang semua ini.
“ Dilan ,
ini semua bukan seperti yang kamu lihat. Aku sama dia ga ada hubungan apa- apa,
aku mohon jangan marah sama aku, ini semua salah paham.” Aku berusaha
meyakinkan Dilan bahwa tidak ada apa- apa diantara aku dan Guntur.
Akhirnya
aku, Dilan dan Guntur berkumpul disatu meja dan aku mencoba menjelaskan semua masa
lalu aku kepada Dilan . Untungnya Guntur tidak lagi memohon kepadaku untuk menjadi
kekasihnya lagi karena dia tahu kalau aku dan Dilan sudah berpacaran selama 3 tahun.
Dilan mengerti
dengan semua penjelasan yang awalnya salah paham ini, dia bisa menerimanya
asalkan Guntur tidak mengganggu hubungan kami lagi. Aku bisa melihat wajah Dilan
yang tegar karena aku tahu sebenarnya Dilan cemburu tetapi dia tidak
memperlihatkannya. Guntur akhirnya juga mengerti dan dia berusaha untuk melupakanku lagi dari kehidupannya. Akhirnya, masalah ini selesai di satu meja kecil
ini. Aku janji tidak akan mengingat masa
lalu aku lagi saat aku berpacaran dengan Dilan.
****SELESAI****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar