Dia ada disini, tapi
kenapa dia tidak menolongku ? kenapa dia menolong wanita lain ? senyum manisnya
seolah menunjukkan kesombongan.
Hey ga usah sok jadi
pahlawan deh, dulu lo suka kan sama gue ? apa karena cinta lo gue tolak jadinya
lo jahat sama gue ? ucapku agak kasar
Perkataanku seolah
hanya angin lalu yang tidak perlu didengar, dia hanya membalas dengan senyuman
mautnya yang begitu manis tapi masih menunjukkan sedikit kesombongan.
Perasaanku jadi campur aduk , laki- laki yang dulu menaruh hati padaku kini
menjadi musuhku.
Aku terbangun dari
tidurku, seperti biasa hampir tiap malam aku memimpikan dia. Seseorang yang
terlalu aku remehkan untuk menjadi kekasihku.
Sebenarnya bukan meremehkan tapi karena aku pikir dia terlalu mempermainkan
aku dengan cintanya. Masih teringat
kejadian dulu, menitipkan salam kepadaku melalui adik laki- lakiku, sempat aku
berpikir salam yang diberikan padaku hanya main- main hingga suatu saat guruku
mengumumkan masalah aku yang mau pindah rumah ke Bogor didepan teman- temanku.
Sontak kelas menjadi heboh dengan bisikan teman- temanku yang mengatakan akan
ada seseorang yang mengatakan cinta padaku.
Hari itu aku sengaja
pulang lebih awal, menghindari orang yang akan menembakku. Entah kenapa aku
terlalu takut untuk bertemu dengannya. Selama ini aku dan dia tidak pernah
berbicara satu patah kata pun, walaupun aku dan dia pernah duduk sebangku
sewaktu ujian.
Lelaki yang cemen,
penakut, buat berbicara denganku saja harus melalui orang lain. Aku tersenyum
kesal didalam hati. Tapi kenapa sekarang malah aku yang menghindarinya ? apa
aku membohongi perasaanku kalau aku juga mencintainya ? tapi kita beda agama ??
Esoknya, satu persatu
teman- teman mulai menggosipkan ku. Aku bingung, apa yang sebenarnya terjadi
padaku ? kulihat penampilanku, tidak ada yang salah. Aku juga tidak telat
datang, hari ini juga bukan jadwalku membersihkan kelas.
Ehh wid, lo jahat yaa ?
udah tau kemaren si Nata nungguin lo buat bilang kalo dia suka sama lo. Mana
dia ujan- ujanan lagi nungguinnya, padahal anak- anak udah bilang kalo lo itu
udah pulang pas ada kelas agama tapi dia malah ga percaya. Pas udah agak lama
dia ngecek isi kelas ternyata bener ga ada lo, langsung deh dia pulang dengan
muka yang kecewa. Jahat bener sih lo, gue cariin tapi udah ngilang gitu aja.
Katanya kalau lo mau jadi pacar dia, dia mau pindah agama ke Islam (?)
Hah ? pindah agama ? lo
kira agama itu mainan apa ? jawabku ketus
Aku masih setengah
tidak percaya, dia hujan- hujanan demi aku ? dan aku pulang begitu saja ? aku
memang jahat, aku terlalu egois. Disaat Nata mau berbicara padaku aku malah
menghindar padahal aku berharap dia tidak jadi seseorang yang penakut untuk
berbicara padaku. Aku merasa bersalah, tapi aku tidak berani untuk meminta maaf
pada Nata, aku takut dia membenciku.
Beberapa bulan
kemudian, aku pindah rumah ke Bogor. Aku tidak terlalu berharap dia ada disaat
aku pergi, mungkin dia masih terlalu sakit dengan sikapku yang dulu tapi
yasudahlah. Travel yang mengantarkanku ke Padang terlebih dahulu melaju dengan
kencang di malam hari. Malam ini aku
meninggalkan kota yang memberikan sejuta kenangan yang membuatku
tersenyum bahagia.
******
Sudah hampir dua tahun
aku tinggal di Bogor, sosok Nata masih menghantui kehidupanku. Sifat jahatku
ternyata masih tersimpan erat dijiwaku. Mungkin Nata masih berharap kita bisa
berbicara layaknya teman biasa, hampir setiap hari dia ngechat kepadaku di Facebook dan hampir setiap hari juga aku
mengabaikan chatnya itu. Aku berusaha melupakannya tapi sulit, mungkin karena
aku tahu besarnya kesalahanku padanya.
Ketika aku masuk SMA
aku sudah mulai melupakan Nata, walupun rasa penyesalan masih tersimpan di
benakku. Aku bahagia karena aku bisa melupakan Nata ditambah lagi tepat tanggal
08 September 2010 aku mempunyai seseorang yang sudah menjadi kekasihku sejak
aku kelas 2 SMA. Kekasih yang aku harapkan, baik, perhatian dan seiman.
Hubungan kami masih berjalan hingga kini, hampir 2 tahun kita masih bersama
walaupun saat lulus SMA kita harus terpisah oleh jarak. Dia diterima di salah
satu perguruan tinggi negeri di Malang dan aku masih tetap tinggal di Bogor.
Berat memang tapi inilah namanya hidup, tidak ada hidup yang berjalan mulus
termasuk dalam menjalani suatu hubungan.
********
Dia
muncul lagi di mimpiku ......!!!! diaaa, iyaa diaaa. Nataaa, dia hadir lagi di
mimpiku membuatku harus teringat kembali pada masa laluku, kesalahanku dan
penyesalan terhadap semuanya. Aku terbangun lemas dari tidurku, rasanya sedih
dan tak tahu harus berkata apa lagi. Akhir- akhir ini aku mulai dilanda
kegalauan, padahal aku sudah punya Adit yang selalu setia dan ada buatku. Tapi
aku juga tidak mau mngkhianati cintanya, aku tidak pernah bermaksud untuk
menduakannya apalagi berpaling dari kekasih yang hampir 3 tahun selalu ada
buatku. Sudah seminggu ini aku memimpikan Nata, bersikap lembut, berbicara
dengan senyuman manisnya itu padaku. Dan akhinya, aku mulai merasakan perasaan
itu, perasaan yang memberikan benih cinta. Mengapa kini aku yang terlalu
mengharapkannya ? mungkin karma sedang berpihak padaku, aku yang dulu menolak
cintanya kini mulai menyimpan sedikit harapan. Lusa kemaren dia ngechat lagi padaku menanyakan kabarku,
tapi kali ini aku tidak mau menyia- nyiakan kesempatan untuk menjadi temannya
lagi. Lalu aku membalas chatnya dan dia tidak membalas lagi. Sekarang aku yang
mengharapkan balasan chat dari dia, menunggu dan menunggu.
Mungkin
aku berdosa, tapi aku sama sekali tidak berniat untuk menduakanmu Adit, aku
hanya teringat dengan masa laluku. Aku tidak mungkin menerima Nata menjadi
pacarku kalau dia mengatakan cinta lagi karena aku masih punya kamu,Adit.
Lagian aku dan Nata beda agama :]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar