Ibu
adalah segalanya bagiku. Ibu yang mengandung aku selama 9 bulan dengan menahan
beban yang cukup berat diperutnya. Menahan sakit oleh tendangan kecilku di
perutnya dan tidak pernah sedikitpun mengeluh karena sudah mengandung aku.
Kelahiran adalah suatu proses dimana
seorang Ibu mempertaruhkan nyawanya antara hidup dan mati demi buah hatinya
yang ingin melihat dunia. Ibu yang
melahirkan aku dengan sekuat tenaga dan rela mempertaruhkan nyawanya jika harus
dipilih aku atau Ibu yang masih menikmati indahnya dunia ini. Ketika aku
bertambah usia dari bayi menjadi anak kecil yang lugu dan mulai meminta
segalanya, Ibu dengan setia menuruti kemauanku. Aku yang mulai nakal selalu
membuat Ibu lelah bahkan tidak tidur jika aku menangis terus- terusan. Tetapi,
ibu masih dengan sabar dan tetap tersenyum menjagaku dan menyayangiku.
Ketika aku mulai remaja, aku semakin
berulah. Membentak Ibu, meremehkan kata- katanya, tidak mendengarkan
nasehatnya, dan menunda apa yang Ibu suruh lakukan. Perilaku aku semakin lama
semakin menjadi, aku yakin Ibu pasti merasa tertekan ataupun sedih. Tapi aku
tidak pernah memikirkan perasaannya. Aku masih sibuk dengan kesibukanku yang
tidak menentu. Semakin dewasa aku mulai menyadari betapa pentingnya seorang Ibu.
Kebutuhanku yang selalu dipenuhi mulai dari makan, pakaian, bahkan sekolah.
Rasanya aku belum siap kehilangan Ibu jika Tuhan memanggilnya. Aku memang sudah
dewasa, tetapi aku masih membutuhkan seorang Ibu yang selalu menjagaku,
mendengar curhatanku, menyayangiku, memasak masakan kesukaanku dan masih banyak
yang aku butuhkan dari seorang Ibu. Seandainya, aku diberi 1 permintaan oleh
Tuhan, aku ingin permintaan itu adalah hidup bersama Ibu selamanya.
Ibu adalah segalanya bagiku. Ibu
yang memberi aku semangat ketika aku mulai pesimis terhadap apa yang sudah aku
lakukan. Ibu yang menegur dan menasehati aku ketika aku salah, Ibu yang
mengajarkanku arti kesabaran dan pentingnya bersikap baik serta jujur kepada
orang lain, Ibu yang selalu menyuruhku mencoba lagi sesuatu yang memberikan
kegagalan untukku karena Ibu tahu dan yakin bahwa aku bisa menghadapi kegagalan
tersebut dan tidak pernah menyerah jika aku gagal. Ibu juga yang mengusap air
mataku jika aku bersedih, Ibu yang membimbing aku ketika aku belajar, dan Ibu
juga yang merawatku hingga aku tumbuh dewasa menjadi putri yang cantik dan
pintar.
22 Desember 2013, hari ini adalah
hari Ibu sedunia. Aku memang masih menduduki bangku kuliah, aku sadar aku belum bisa memberi sesuatu yang
berharga untuk Ibu. Uangku belum cukup untuk membeli kado spesial di hari Ibu
ini. Tetapi, aku selalu memberikan kasih sayang untuk Ibuku dan memberikan yang
terbaik melalui nilai yang aku terima saat kuliah. Aku juga menyadari apa yang
sudah aku berikan untuk Ibu tidak akan menebus semua perjuangan dan kasih
sayang seorang Ibu karena semua itu tidak bisa digantikan oleh barang atau
apapun itu. Aku hanya bisa memberikan kasih sayang yang tulus dari hatiku dan
menjaga serta merawat Ibu ketika sakit. Hanya itu yang bisa aku lakukan untuk
Ibu, I love you Mom. You’re my everything in my life.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar